RiderTua.com – Jorge Martin memulai GP Qatar dengan membukukan waktu terbaik di FP1, tetapi dalam sesi latihan selama 1 jam pada Jumat malam rider Pramac Ducati itu banyak kesulitan. Setelah 25 menit, dia mendapati dirinya berada di posisi ke-22 atau yang terakhir, tertinggal 3,387 detik. Hanya setelah mengejar waktu, barulah dia naik ke 10 besar.
Manajer tim Pramac, Gino Borsoi juga berbicara secara terbuka tentang kecepatan buruk tersebut. Apa yang telah terjadi? “Itu adalah hari yang berat. Seperti yang kita lihat, saya mengalami sedikit kesulitan di awal sesi latihan. Saya masih tidak mengerti mengapa hal itu terjadi, tapi menurutku itu karena ban yang rusak. Saya terancam crash di setiap tikungan. Saya mencoba untuk tetap tenang, tetapi itu tidak mudah. Tapi kemudian saya menyadari ada yang tidak beres dan dengan ban normal saya bisa kencang. Itu tidak mudah, tapi saya senang berada di Q2,” ungkap Martin.
Jorge Martin: Kalau Tidak Mendapatkan Ban Baru Saya Tidak akan Pergi ke Trek

Apakah Martin punya masalah dengan ban depan atau belakang? “Dengan keduanya. Saya tidak tahu apakah itu karena saya sudah menggunakannya di FP1. Karena saya ingin sedikit memahami seperti apa kualifikasi pada hari Sabtu. Tapi bannya baru dipakai dua lap, jadi aneh kalau ban tidak bisa bekerja di malam hari. Saya kehilangan 3 detik ke puncak, jadi pasti ada sesuatu yang salah,” jawab rider berusia 25 tahun itu kesal.
Pembalap berjuluk Martinator itu meyakinkan bahwa feelingnya terhadap Sirkuit Lusail yang baru diaspal itu sangat baik. “Dalam hal cengkeraman, saya merasa sangat baik di malam hari dan saya kembali cepat dalam dua lap terakhir. Namun cukup ribet jika melaju dari waktu 1:56 lalu membalap 1:53 menit. Saya tidak punya referensi, tidak ada dialog,” jelas rider asal Madrid Spanyol itu.
Martin menambahkan, “Sangat menuntut mental untuk memahami bagaimana mencapai batas dalam dua lap. Saya belum mencapai batasnya di posisi ke-7, namun saya sudah cukup dekat. Itu memberi saya kepercayaan diri. Saya juga berpikir saya menanganinya dengan cara yang sangat matang untuk tidak membuat kesalahan dalam situasi ini dan mendapatkan lap yang cepat.”
“Saya sangat lambat sehingga sulit untuk tetap tenang. Saya mengatakan kepada kepala kruku Romagnoli, bahwa saya tidak akan pergi ke trek lagi sampai kami mendapatkan ban baru. Karena tidak ada gunanya, saya bisa saja crash dan terluka. Saya kehilangan seluruh sesi latihan. Kami tentu tidak punya banyak informasi untuk besok,” lanjut rekan setim Johann Zarco itu.
Pertukaran data antar tim Ducati kali ini cocok untuk Martin, setelah di Sepang dia tidak serta merta menunjukkan dirinya sebagai pendukung kebijakan yang diambil di Borgo Panigale. “Mendapat informasi dari Ducati akan banyak membantu saya hari ini. Menurutku semua pembalap mencoba ban yang berbeda. Jadi kami akan mencoba memahami ban mana yang bisa kami gunakan untuk sprint,” pungkas Martin.